Senin, 28 April 2025

PECCO BAGNAIA Memenangkan Race MotoGP Assen 2024

TMCBLOG.com – Pecco Bagnaia start dari posisi terdepan pada race Grand Prix MotoGP Assen 2024 yang dihadiri 108.770 orang penonton hanya pada hari Ahad. Sementara Jorge Martin harus mundur start dari grid ke-6 atau persis 1 posisi di depan Marc Marquez setelah mendapatkan sanksi karena mengganggu pembalap lain di sesi kualifikasi. Aleix Espargaro tidak tampil di race ini alias DNS karena lebih memilih untuk jalani recovery pasca cedera akibat crash yang dialaminya yang terjadi beberapa kali dari hari Jumat hingga Sabtu. Temperatur permukaan trek 40° C dengan penggunaan ban bervariasi antara kombinasi Hard-Medium, Soft-Medium sampai Hard-Soft. Start dilakukan cepat oleh Pecco Bagnaia yang memimpin setelah tikungan pertama dikuti Maverick Vinales dan Jorge Martin. Marc sudah berada di posisi 4, Alex Rins crash di Tikungan pertama akibat hilang grip ban belakang.

  • Lap 2 Pecco memimpin sejauh 0,6 detik dari Martin diikuti Vinales dan Marc. Acosta naik ke posisi 5 setelah lewati Alex Marquez
  • Lap 3 Pecco memimpin 0,9 detik dari Martin. Luca Marini masuk gravel trap
  • Lap 4 Martin di posisi dua berada 0,8 detik di belakang Pecco. Marc posisi tiga. Bezzecchi crash dan memilih kembali ke pitbox
  • Lap 5 Martin mendekat ke Pecco. Marc memperoleh peringatan Track Limit.
  • Lap 6 Pecco kembali menjauh 1 detik memimpin dari Martin. Diggia overtaking Vinales dan naik ke P4
  • Lap 7 Joan Mir crash. Pecco masih 1 detik memimpin di depan Martin.
  • Lap 8 Pecco memimpin 0,98 detik dari Martin.

  • Lap 9 Diggia overtaking Marc Marquez dan naik ke P3. Setelah Marc memberikan kode ke Diggia untuk naik posisi. Diperkirakan ini soal temperatur/tekanan ban depannya
  • Lap 10 Pecco memimpin 0,98 detik dari Martin
  • Lap 11 Pecco menjaga gap 1 detiknya dari Martin
  • Lap 12 Pecco 1,1 detik memimpin dari Martin diikuti Diggia, Marc, Vinales dan Acosta
  • Lap 13 Marc Marquez terus menjaga jarak 0,2 detikan di belakang Diggia
  • Lap 14 Pecco memimpin berjarak 1,3 detik dari Martin
  • Lap 15 Pecco berjarak 1,5 detik dari Martin

  • Lap 16 Martin di P2 berjarak 1,7 detik dari Pecco yang memimpin. Sementara Diggia di P3 berjarak 4 detik dari Martin
  • Lap 17 masih dipimpin Pecco, Martin dan Diggia berada di Top-3 sementara
  • Lap 18 Acosta mulai didekati Bastianini dan akhirnya Bestia berhasil naik ke P5 di sektor kedua
  • Lap 19 Pecco memimpin 1,7 detik di depan Martin
  • Lap 20 Pecco memimpin di depan Martin dan Vinales
  • Lap 21 Pecco sudah 1,9 detik memimpin. Bastianini overtake Marc naik ke P4
  • Lap 22 Pecco memimpin 1,6 detik dari Martin. Vinales dan Bastianini fight buat P3

  • Lap 23 Pecco memimpin 2 detik dari Martin
  • Lap 24 Top-3 diisi Pecco, Martin, & Bastianini
  • Lap 25 Pecco sudah menjauh 2,7 detik memimpin di depan Martin. Marc mendekat ke Vinales
  • Lap 26 Pecco 3 detik memimpin balapan. Acosta crash lowside di tikungan cepat

Dan setelah 26 lap Pecco Bagnaia sempurna dan tak tersentuh hadir sebagai pemenang Race MotoGP Assen, Belanda 2024 dan berhak atas 25 poin yang ditambahkan ke klasemen Kejuaraan Dunia. Jorge Martin P2, Enea Bastianini P3, Desmosedici GP24 sapu bersih menguasai podium.

Update: Marc Marquez kedapatan tekanan bannya dibawah standar lebih banyak dari maksimum lap yang diperbolehkan dalam regulasi sehingga kena hukumani penambahan waktu balap sebanyak 16 detik, sehingga membuat posisi akhir di Grand Prix Marc turun ke posisi 10 (6 poin).

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

  1. Martin sepertinya semakin inferior di banding peco, kurang fight. Jadi keseruan motogp geser ke marc. Tapi, yah marc kemarin ngebadut ke Digia, sekarang malah cuma selevel digia

  2. P1-3 rider Gp24 semua
    update GP23 cukup sukses untuk Digia, tapi sepertinya tidak untuk Bez
    untuk Marc entahlah, masih sangat kenceng di tikungan kiri, lelet di tikungan kanan dan inkosisten di chicane, belum bisa memaintain entah tekanan ban atau temperaturnya, sampe sempat pake taktik minta Digia buat nyalip.
    Acosta udah Max, maksa pake ban belakang Soft ampe abis mungkin buat ngatasin chattering, racikan Pedrosa belum cukup sukses.
    Vinalez apes kena pinalti, sensor sensitif

  3. Again, MVP Enea, tentu Pecco di liga yg lain atau di planet yg lain,
    Marc ngapain coba itu, Simon bilang ada kemungkinan mau menjaga tyre pressure makanya ngasih posisi ke Diggia biar bisa slipstream, tapi ujung2nya doi kesel waktu di box,
    Btw Vinales kena track limit

  4. Gak bisa disamain gajah Afrika.. yg memory’y kuat setingan base setup disetiap sirkuit, ma kuda Spanyol yg msh ngeraba2 setingan base setup di setiap sirkuit.. tp mang marquez kaya kurang tenang di race ini.

  5. Iya mas. Di sini gila bamget gp24 kenceng gila ya. Kalau MM mah tetep rider GP23 terbaik. Tapi yang ga suka MM mah akn tetep ada mas. Padahal MM konsisten dan baru nunggang ducati setengah musim

  6. Ditikungan kanan marc bener2 engap gk bisa ngurangi gap cuma ketolong dikirinya. Sempat kena issue tekanan ban jd kode ke diggia. Penasaran update motornya apakah terdapat problem sampe geleng2 after race.
    Spektakuler dari pecco eazy to win di Assen

    • Selain beda spec motor thn lalu n skrg, ada perbedaan di kualitas kompon Michelin jg. Makanya Marc aja jg lbh kenceng dari GP23 thn lalu. Itu krn kualitas kompon ban nya improve. Jd bukan semata2 hanya perbedaan di spec motornya.

  7. Kok bisa ngasih kode ke digia biar maju…yg ujung2nya tetep disalip lagi…ini strategi atau mind games?
    Seolah-olah bilang ke digia: lu maju deh…ban depan gue kepanasan, ntar kalau udah normal suhunya gue salip lagi ye…lu mau kan?
    Sialan bener…

  8. Ini berarti data sensor tekanan ban yg diambil sebagai acuan pas motor capai garis finish ya wak? Yg aneh MM bilang tekanan ngedrop lagi gara2 disenggol enea, harusnya dia sudah ngerti lah kalau mendekati last lap bakal banyak terjadi drama salip2an & senggol2an,, sangat beresiko sekali strateginya

    • dengan gap performa tipis tipis dan ada motor lain yang lebih powerful. tentunya harus pake segala strategi, walaupun ini termasuk cheating bagi saya. sama seperti ducati atau pabrikan lain yang cari celah regulasi, bukannya ngikutin regulasi.

    • Nilai tekanan ban harus diatas batas minimal selama 60% balapan. Bila kurang berarti penalti. Mungkin di awal sudah disetting sedemikian rupa mepet2 sehingga harapannya saat fight tekanan ban naik. Nyatanya nilai tekanan tetap dibawah batas minimal selama 60% balapan. Penalti 16 detik. Tidak ada pembenaran untuk ini. High risk high return, dan Marc sudah mengambilnya dengan resiko yang dia juga sudah tahu. Tim Gresini pasti juga sudah tahu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

TERBARU

KONTEN PILIHAN

POPULER