anakita..id-Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini termasuk bagi kaum ibu yang menjalani kehamilan di saat pandemi. Meskipun ada kekhawatiran dengan situasi sekarang, nyatanya ada sejumlah sisi positif yang bisa diperolah calon ibu yang sedang hamil kala pandemi ini.
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun, seolah mengajak kita untuk menarik rem. Menghentikan banyak kegiatan yang biasa dilakukan. Yang sebelumnya bekerja di kantor, kini mulai bekerja dari rumah. Yang sering berkumpul dengan teman-teman usai pulang kantor atau di akhir pekan, sekarang harus bertemu secara daring. Anak-anak yang bersekolah, saat pandemi belajar menggunakan komputer. Kunjungan ke dokter sedapat mungkin dibatasi, termasuk mereka yang harus memeriksakan kehamilan. Selain dibatasi, protokol kesehatan juga harus dijalankan dengan ketat.
Terkait kehamilan, tak sedikit calon ibu yang merasa stres. Maklum saja, bertambahnya kasus penularan Covid-19 dari hari ke hari, perempuan hamil mengalami kekhawatiran tentang kemungkinan dirinya maupun janin terinfeksi.
Terlepas dari kekhawatiran dan kewaspadaan yang meningkat, calon ibu bisa sedikit lega, karena masih ada sisi positif yang bisa diperoleh saat menjalani kehamilan di masa pandemi.
Inilah hal-hal positif yang dirasakan Abbey Sharp, RD, ahli diet dan penulis buku Mindful Glow Cookbook, seperti dituliskan dalam Healthline.
Tidak perlu membeli baju hamil yang mahal.
Salah satu keuntungan bisa bekerja di rumah saat hamil adalah Anda tidak perlu membeli baju hamil fancy untuk bekerja, yang harganya relatif mahal. Cukup memakai kaus ukuran besar dan celana longgar, Anda sudah bisa bekerja. Ya, kalaupun ada pertemuan daring, Anda cukup memakai kemeja (atau meminjam kemeja suami) atau blus longgar yang sudah dimiliki.
Selain itu, Anda tidak perlu repot mencari sepatu yang bisa menyembunyikan kaki yang mulai bengkak. Dengan mengenakan sandal rumah yang nyaman, Anda sudah bisa bekerja dengan tenang.
Bisa istirahat kapan saja.
Kehamilan sering membuat perempuan merasa kelelahan dan mudah mengantuk. Saat bekerja di kantor, ada kalanya Anda merasa kesulitan mencari tempat untuk beristirahat atau berbaring sejenak.
Keuntungan bekerja di rumah, ketika rasa lelah dan kantuk mendera, Anda dapat segera membaringkan tubuh. Tinggal pilih tempatnya, mau di sofa atau kamar tidur. Begitu juga bila ingin meninggikan kaki agar tidak terlalu bengkak, tinggal menambahkan sejumlah bantal di sofa dan Anda bisa kembali melanjutkan pekerjaan.
Lebih mudah ke kamar mandi.
Di trimester awal (bahkan ada yang sampai trimester akhir), banyak perempuan yang mengalami morning sickness yang ada kalanya membuat mereka sering muntah. Dengan banyak menghabiskan waktu di rumah, Anda tidak perlu kesulitan bila harus bolak-balik ke kamar mandi untuk muntah. Tak perlu khawatir juga jika harus sering mengganti baju karena terkena muntah atau basah terciprat air. Tinggal masuk ke kamar dan ganti baju, Anda pun siap bekerja lagi.
Tak perlu antri dokter terlalu lama.
Dibandingkan dengan sebelum pandemi, saat ini jadwal kunjungan ke dokter lebih diperketat. Jumlah pasien dibatasi dan waktu berkonsultasi biasanya sudah ditetapkan. Kalaupun jadwalnya agak molor, biasanya karena dokter sedang melakukan tindakan atau ada panggilan darurat yang membuat waktu konsultasi meleset dari jadwal.
Tidak ada tugas ke luar kota.
Dengan aturan untuk mengurangi mobilitas, tugas dinas ke luar kota akan dikurangi atau bahkan ditiadakan selama pandemi. Sisi tidak menyenangkannya, Anda tidak bisa pergi berlibur ke luar kota atau luar negeri. Bahkan untuk pergi ke kota terdekat pun, agak sulit. Namun berkat bantuan teknologi, keluarga yang berada di luar kota atau luar negeri, tetap bisa terhubung dengan panggilan video.
Tidak perlu mendengar komentar orang lain.
Ketika perut sudah makin besar, entah teman, saudara, atau bahkan orang yang baru ditemui akan bertanya banyak hal tentang kehamilan Anda. Termasuk memberikan sejumlah nasihat atau wejangan. Ya, kalau sedang dalam kondisi senang, dengan senang hati Anda akan bercerita dan mendengarkan segala petuah. Tetapi, ketika sedang bad mood, rasanya malas sekali menanggapi sejumlah pertanyaan atau komentar yang dilontarkan orang lain.
Berkah dengan bekerja di rumah, Anda tak perlu repot menanggapi pertanyaan atau mendengar komentar yang membuat telinga Anda berdenging. Beberapa komentar mungkin terdengar ada benarnya, namun tak sedikit yang malah membuat Anda cemas dan khawatir. Komentar tentang persalinan, menyusui, atau tentang perlu tidaknya pengasuh bayi, bisa membuat Anda cemas.
Dengan lebih banyak di rumah, Anda bisa menyortir omongan yang tidak diinginkan. Ini termasuk menyortir telepon dari nomor yang tidak Anda kenal atau ingin hindari.
Mengurangi jumlah tamu.
Usai melahirkan dan kembali ke rumah, pasti ada saja kerabat atau teman yang berkunjung. Di satu sisi, kedatangan teman bisa membuat Anda senang sekaligus menyebarkan kebahagiaan kepada mereka. Hanya saja, ada kalanya, saat Anda merasa lelah atau sedang tidak ingin bertemu siapa pun, tamu tetap berdatangan. Mau menolak pun rasanya sungkan.
Di saat pandemi ini, ketika anjuran untuk lebih banyak di rumah membuat orang mengurungkan niat untuk mengunjungi Anda yang baru melahirkan. Apalagi bayi tergolong rentan mengalami infeksi. Jadi akan menguntungkan untuk menolak secara halus kunjungan teman-teman maupun kerabat.
Lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak.
Bekerja di rumah membuat Anda bisa meluangkan lebih banyak waktu dengan anak dan suami yang sama-sama bekerja di rumah. Kalau ini kehamilan pertama Anda, berarti Anda bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan suami. Ya, anggap saja sebagai bulan madu ke sekian kalinya. Lebih senang, kan? (dys)